Rabu, 21 Mei 2008

Marak, Tambang Pasir di Gunung Merbabu (dimuat di kompas)

Marak, Tambang Pasir di Gunung Merbabu
Rabu, 21 Mei 2008 | 01:16 WIB
Magelang, Kompas - Penambangan pasir dan batu marak di lereng Gunung
Merbabu, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Bahan tambang diperjualbelikan
ke Magelang dan sekitarnya.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM) Wilayah II
Anggit Haryoso mengatakan, tahun ini pihaknya telah menangkap tiga
penambang liar yang semuanya warga setempat di aliran Sungai Sendoyo, Desa
Petung, Kecamatan Pakis. ”Tiap orang dapat mengangkut 25 meter kubik pasir
dan batu per hari,” katanya, Senin (19/5) di Magelang.

Di TNGM seluas 5.725 hektar yang terdiri dari kawasan hutan lindung dan
taman wisata alam, penambangan liar baru ditemukan di satu titik. Menurut
Anggit, penambangan pasir dan batu liar juga banyak terjadi di luar
kawasan TNGM. ”Kegiatan penambangan itu mengganggu kestabilan tanah dan
pohon di hutan lindung,” ujarnya.

Di luar wilayah TNGM, misalnya hutan Dusun Tepus Wetan, Desa Surodadi, ada
tiga titik penambangan di aliran Sungai Soti. Tanah di atas salah satu
titik penambangan tampak longsor. Sebuah jembatan di atas Sungai Soti saat
ini rawan roboh karena bagian bawah fondasi jembatan ikut ditambang.

Salah seorang penambang pasir, Heru, warga Desa Pawang, Kecamatan Pakis,
mengeruk pasir untuk membangun kolam ikan di rumahnya. ”Dengan mengambil
pasir di sini, saya bisa menghemat uang,” ujarnya.

Selain penambangan liar, di TNGM juga marak terjadi perambahan hutan dan
pencurian kayu. ”Pada kasus terbaru, pencurian kayu di hutan lindung
melibatkan lurah sekaligus mandor hutan serta aparat dari kecamatan,”
papar Anggit.

Luas hutan lindung yang dirambah mencapai 10 hektar, yaitu di Kecamatan
Sawangan, Kabupaten Magelang, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dan
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Dalam hal ini pohon pinus diganti
tanaman sayur. (EGI)

Tidak ada komentar: