Kamis, 24 April 2008

SULIT MENANGKAP PELAKUNYA ; Kayu Merbabu Masih Dijarah (dimuat di Kedaulatan Rakyat tgl. 24 Maret 2008)

BOYOLALI (KR) - Pencurian dan penjarahan kayu di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu masih terus terjadi. Sedikitnya tiga meterkubik kayu pinus dan satu meterkubik kayu akasia dekuren yang akan dijarah kawanan pencuri kayu yang beraksi di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM), berhasil disita Polisi Hutan (Polhut) Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) dalam sebuah penggrebekan, Sabtu (22/3).
Koordinator Polhut BTNGM Eko Novi menjelaskan, penggrebekan itu dilakukan setelah ada informasi dari masyarakat tentang adanya kegiatan penebangan kayu di kawasan taman nasional. Dalam penggrebekan itu, tiga kawanan pencuri berhasil kabur ke puncak Merbabu setelah kepergok sedang memotong kayu jenis pinus dan akasia dekuren, katanya kepada wartawan di kantor BTNGM Boyolali, Sabtu (22/3).Menurutnya, pencurian itu dilakukan tiga pencuri di kawasan sekitar Tuk Babon yang masuk Blok Pentur, Selo, Boyolali. Dari informasi masyarakat itu petugas Polhut BTNGM langsung bergerak ke lokasi yang diduga terjadi aktivitas penebangan di kawasan Gunung Merbabu yang telah dinyatakan sebagai kawasan taman nasional tersebut.Kawanan pencuri lari dengan meninggalkan sejumlah peralatan dan petugas mengamankan tiga kapak dan satu unit gergaji yang digunakan pelaku. Lokasi Tuk Babon itu, papar Eko Novi, berada di ketinggian sekitar 1.300 meter diatas permukaan laut (dpl) namun sampai saat ini sumber mata air itu sangat vital bagi penduduk yang berada di Selo dan sekitarnya.Jika kawasan sekitarnya terus ditebangi secara liar bisa mengancam kelestarian sumber air yang ada. Mengenai kayu yang berhasil ditebang kawanan pencuri tiga meter kubik kayu pinus dan satu meter kubik kayu akasia dekuren yang langsung dibuang ke jurang. Dengan peristiwa tersebut, Eko Novi menyatakan pihaknya terus meningkatkan patroli di kawasan Merbabu untuk mencegah terjadinya pencurian kayu di kawasan terlarang tersebut. Pihak Polhut BTNGM selama ini cukup kesulitan menangkap para pelaku pencurian kayu di kawasan taman nasional itu, karena lokasi kejadian umumnya cukup terjal sehingga penyulitkan petugas dalam menangkap para pelaku. Selain itu, para pelaku lebih tahu medan, sehingga mudah melarikan diri. (Dis)-b

Tidak ada komentar: